Jumat, 08 Oktober 2010

Sensor CCD vs CMOS dalam Kamera Digital



Kamera digital menggunakan sensor untuk menangkap cahaya untuk kemudian mengubahnya menjadi gambar. Sensor ini berfungsi sebagai pengganti film pada kamera analog.
Sensor CCD

Ada 2 jenis sensor yang beredar dan digunakan oleh produsen kamera (dan perangkat penangkap cahaya lainnya), yaitu sensor CCD (Charge-coupled device) dan CMOS (Complementary metal–oxide–semiconductor).


Membandingkan kedua jenis ini ibaratnya membandingkan apel dengan jeruk. Meski fungsinya sama, namun karakteristik dan prinsip kerja kedua sensor ini berbeda, sehingga masing-masing sensor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

CCD (Charge-coupled device)
Teknologi yang digunakan CCD adalah teknologi yang sudah dipakai dalam waktu yang cukup lama sebagai sensor cahaya. Cara kerja sensor ini adalah ketika cahaya mengenai sensor, masing-masing pixel sensor menghasilkan muatan listrik yang kemudian dikonversi menjadi tegangan.
Tegangan dikirim menuju chip pengkonversi sinyal analog menjadi digital (analog to digital converter - A/D converter) melalui sebuah saluran dengan cara serial (seperti pada sistem register geser).
Susunan komponen sensornya sederhana, namun untuk mendapatkan data digital, sensor CCD membutuhkan piranti pendukung yang rumit. Karena sensor CCD masih menghasilkan output berupa tegangan, maka sensor CCD sering disebut dengan piranti analog.

Keuntungannya, gambar yang dihasilkan menjadi lebih tajam dengan tingkat noise yang rendah. Namun respon dari kamera ini relatif lebih lambat. Untuk menghasilkan data digital, sensor ini membutuhkan piranti lain (chip dan rangkaian elektronik pendukung). Harga sensor ini pun relatif mahal plus konsumsi dayanya juga tinggi.

CMOS (Complementary metal–oxide–semiconductor)
CMOS merupakan teknologi yang relatif baru serta dipakai pada industri semikonduktor. Sensor-sensor cahaya menerima cahaya kemudian diubah langsung menjadi data digital. A/D converter terletak pada masing-masing komponen sensor.
Oleh karena itu piranti CMOS lebih sering disebut piranti digital. Susunan komponen di dalam CMOS memang lebih rumit namun keuntungannya komponen ini tidak memerlukan banyak piranti pendukung untuk mendapatkan data digital.
Keuntungannya, respon sensor menjadi cepat, biaya produksi lebih murah (karena menggunakan wafer semikonduktor yang siap pakai), serta konsumsi daya yang rendah.
Kelemahannya, gambar yang dihasilkan tidak setajam gambar yang dihasilkan oleh sensor CCD, plus kemungkinan terjadinya noise lebih besar. Namun sensor CMOS generasi terbaru mampu menghasilkan gambar setajam gambar hasil sensor CCD.
Sensor bukan satu-satunya faktor yang menjadi jaminan gambar yang dihasilkan oleh kamera digital itu bagus atau tidak. Faktor-faktor lain misalnya lensa yang digunakan, pengaturan kamera, dan sebagainya, juga sangat berpengaruh.

http://kamera.dagdigdug.com/sensor-ccd-vs-cmos-20091201.html

5 komentar:

  1. Jadi, mana yang lebih baik???

    BalasHapus
  2. mas mau tanya nich apa jenis sensor camera yang bisa mendeteksi objek yang biasa di pasang pada robot. di mana belinya? mohon informasinya..terimakasih kirim ke arya204@gmail.com

    BalasHapus

Tulis komentar dan link anda disini.