Rabu, 03 November 2010

Untuk Kuliah bahasa pemrograman

Silakan download Jobsheet :
1. Array 1 & 2 Dimensi






 Selamat Belajar. . Read More...

Jumat, 08 Oktober 2010

Sensor CCD vs CMOS dalam Kamera Digital



Kamera digital menggunakan sensor untuk menangkap cahaya untuk kemudian mengubahnya menjadi gambar. Sensor ini berfungsi sebagai pengganti film pada kamera analog.
Sensor CCD

Ada 2 jenis sensor yang beredar dan digunakan oleh produsen kamera (dan perangkat penangkap cahaya lainnya), yaitu sensor CCD (Charge-coupled device) dan CMOS (Complementary metal–oxide–semiconductor).


Membandingkan kedua jenis ini ibaratnya membandingkan apel dengan jeruk. Meski fungsinya sama, namun karakteristik dan prinsip kerja kedua sensor ini berbeda, sehingga masing-masing sensor memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

CCD (Charge-coupled device)
Teknologi yang digunakan CCD adalah teknologi yang sudah dipakai dalam waktu yang cukup lama sebagai sensor cahaya. Cara kerja sensor ini adalah ketika cahaya mengenai sensor, masing-masing pixel sensor menghasilkan muatan listrik yang kemudian dikonversi menjadi tegangan.
Tegangan dikirim menuju chip pengkonversi sinyal analog menjadi digital (analog to digital converter - A/D converter) melalui sebuah saluran dengan cara serial (seperti pada sistem register geser).
Susunan komponen sensornya sederhana, namun untuk mendapatkan data digital, sensor CCD membutuhkan piranti pendukung yang rumit. Karena sensor CCD masih menghasilkan output berupa tegangan, maka sensor CCD sering disebut dengan piranti analog.

Keuntungannya, gambar yang dihasilkan menjadi lebih tajam dengan tingkat noise yang rendah. Namun respon dari kamera ini relatif lebih lambat. Untuk menghasilkan data digital, sensor ini membutuhkan piranti lain (chip dan rangkaian elektronik pendukung). Harga sensor ini pun relatif mahal plus konsumsi dayanya juga tinggi.

CMOS (Complementary metal–oxide–semiconductor)
CMOS merupakan teknologi yang relatif baru serta dipakai pada industri semikonduktor. Sensor-sensor cahaya menerima cahaya kemudian diubah langsung menjadi data digital. A/D converter terletak pada masing-masing komponen sensor.
Oleh karena itu piranti CMOS lebih sering disebut piranti digital. Susunan komponen di dalam CMOS memang lebih rumit namun keuntungannya komponen ini tidak memerlukan banyak piranti pendukung untuk mendapatkan data digital.
Keuntungannya, respon sensor menjadi cepat, biaya produksi lebih murah (karena menggunakan wafer semikonduktor yang siap pakai), serta konsumsi daya yang rendah.
Kelemahannya, gambar yang dihasilkan tidak setajam gambar yang dihasilkan oleh sensor CCD, plus kemungkinan terjadinya noise lebih besar. Namun sensor CMOS generasi terbaru mampu menghasilkan gambar setajam gambar hasil sensor CCD.
Sensor bukan satu-satunya faktor yang menjadi jaminan gambar yang dihasilkan oleh kamera digital itu bagus atau tidak. Faktor-faktor lain misalnya lensa yang digunakan, pengaturan kamera, dan sebagainya, juga sangat berpengaruh.

http://kamera.dagdigdug.com/sensor-ccd-vs-cmos-20091201.html
Read More...

Minggu, 05 September 2010

Coretan Didinding. . .

Pada suatu ketika seorang pekerja sedang berada sebuah masjid. Pekerja tersebut adalah seniman yang bertugas membuat kaligrafi di dinding masjid tersebut. Pekerja tersebut dibantu oleh seorang teman yang menjadi asistennya.

Berhari-hari mereka melukis dinding masjid tersebut dengan sebaik-baiknya karena mereka mengharapkan hasil yang sempurna. Karena kaligrafi dibuat pada dinding yang tinggi maka mereka menggunakan tangga yang memanjang sehingga mereka lebih leluasa dalam melukis.

Pada akhirnya karya seni itu pun selesai. Sang pekerja tampak puas dengan hasil karyanya. Berkali-kali mereka mengamati dan mengagumi kaligrafi tersebut. Di atas tangga, sambil berjalan mundur sang pekerja mengamati dengan seksama. Karena asyiknya dia tidak menyadari kalau dia sudah berada di ujung akhir tangga, tinggal selangkah lagi jika dia berjalan mundur lagi dia akan terjatuh dari tangga setinngi hampir 4 meter tersebut.
Sang teman, yang mengetahui hal tersebut bermaksud untuk memperingatkan pekerja tersebut. Tapi, jika dia berteriak, temannya tersebut pasti kaget dan akan terjatuh.

Temannya mengambil cara lain. Dia mengambil kuas lukisnya, dan membuat sedikit coretan di kaligrafi tersebut.
Sang pekerja, demi mengetahui hal tersebut marah, dan spontan maju mendekati temannya.
“ Apa maksudmu melakukan ini?!!. Apa kau tidak merasakan betapa sulitnya kita menyelesaikan kaligrafi ini!”
“Dan kau sekarang sudah merusak kaligrafi ini dengan coretanmu itu!!” Apa maksudmu hah..!!”
Mengetahui kemarahan sang pekerja, temannya tersenyum. Sambil meminta maaf dia menjelaskan maksudnya memberi coretan di kaligrafi tersebut hanya untuk mengingatkan sang pekerja dari bahaya yang tidak disadarinya.

Seperti itu jugalah, kadang Tuhan memperingatkan kita dengan caraNya. Dengan memberi sedikit coretan pada hasil karya hidup kita. Tapi kadang kita tidak menyadari maksud Tuhan tersebut. Dan kita selalu berprasangka buruk kepada Tuhan.
Kalau saja kita tahu maksud Tuhan tersebut, maka yang ada hanyalah rasa syukur kepadaNya. Rasa syukur atas semua peringatanNya demi kebaikan kita.

Apakah kamu sudah memulai hari ini dengan memanjatkan syukur kepadaNya??


Palembang, 30 Oktober 2009 15.28

$$#-->>dikutip dari profil seseorang..
Read More...