Minggu, 10 Mei 2009

Team Robot Teknik Elektronika UNY menduduki juara IV dalam ajang Galelobot 2009

Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menjadi juara umum Ganesha Line Follower Robot Competition (Galelobot) 2009. Prestasi ini diraih setelah UGM berhasil menempatkan tiga wakilnya masing-masing dua tim pada babak final serta satu tim pada pertandingan 3rd Place round. dan tim dari teknik elektronika UNY menduduki juara 4.

Pada hari kedua pelaksanaan Galelobot 2009 yaitu pada 24 April 2009, sistem pertandingan memakai sistem knock-out round. 32 tim terbaik yang telah diseleksi pada hari pertama kejuaraan dipertandingkan kembali dengan menggunakan track (lintasan) yang berbeda dengan hari pertama kejuaraan.

Pertandingan untuk memperebutkan juara dimulai pada pukul 16.00 WIB. Pertandingan dimulai dengan perebutan tempat ke tiga antara tim Ice Tea (Teknik Fisika UGM) berhadapan dengan tim Robot ZoFF (UNY). Setelah dilangsungkan dua kali pertandingan, tim Ice Tea dari UGM berhasil memenangkan pertandingan yang berlangsung cukup seru dan menghibur tersebut.

Pada babak final Galelobot 2009 kali ini mempertemukan dua tim asal UGM yaitu tim Gro_Back dan tim Om Hungry. Kedua tim berasal dari jurusan yang sama yaitu Teknik Elektro UGM. Pertandingan babak final berlangsung seru dan menegangkan. Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan waktu kedua tim yang berselisih tipis. Dewan juri pun pada akhirnya memutuskan tim Gro_Back berhasil menjadi juara pertama pada Galelobot 2009.

Hasil Lengkap Galelobot 2009 :

Juara I Gro_Back (Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada)

Juara II Om Hungry (Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada)

Juara III Ice Tea (Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada)

Juara IV Robot ZoFF (Teknik Elektronika Universitas Negeri Yogyakarta)

Best Design Lilop (Teknik Elektro ITB)
Read More...

Sabtu, 09 Mei 2009

Sensor IR dengan ADC pada robot line follower

Ups… nggak ngerjain tugas kuliah malah ngupdate blog, padahal tugas kuliah lagi banyak-banyaknya. Wokey, buat kalian yang tersesat diblog ini, met tersesat aja deh, kalian tersesat di tempat yang bener, efek samping tersesat diblog ini adalah menjadi pinter atow malah jadi pusing 9 keliling. Kalo kamu belum tahu tentang ADC wajib baca blog ini, tapi kalo kamu udah tahu, tetep wajib..he..he..
Kita akan mulai membahas tentang sensor robot line follower yang pake ADC yang sudah tersedia di mikrokontroller sebagai pengganti komparator misalnya komparator yang pake IC LM 324, LM 339 dll. Tujuan kita memakai sensor yang pake ADC adalah untuk memangkas rangkaian elektrikal pada robot, pada rangkaian sensor kita hanya menggunakan Photodioda yang dihubungkan seri dengan resistor variable (trimpot) dan langsung masuk ke port ADC pada mikrokontroller (catatan: Mikro harus ada ADC internalnya, misal: ATMega 16) , kita tidak membutuhkan komparator untuk mengolah keluaran sensor sehingga rangkaian elektrikalnya menjadi lebih simple, tetapi kita perlu tambahan koding
.

Rangkaian sensor yang simpel (menggunakan ADC)

Pada dasarnya rangkaian diatas hanyalah dua buah komponen yang punya resistansi dan dapat membagi tegangan diantara 5v dan ground. Sebagai contoh kita memakai 8 sensor untuk robot yang dimasukkan ke Port ADC (misal PORT A pada ATMega 16), lalu kita baca keluaran tegangan sensor dengan menggunakan ADC, lalu kita bandingkan dengan set-point yang telah kita set, misal jika tegangan sensor <> 2.5 volt maka termasuk logika 1, tapi dalam ADC 8 bit tegangan akan dikonversi menjadi bilangan 0-255 (unsigned char) misal tegangan 2.5 volt dikenali dengan nilai 128. Selanjutnya kita baca semua sensor satu per-satu dan keseluruhan logika sensor kita masukkan dalam sebuah variable
Contoh program:


klik gambar kode diatas untuk memperjelas

Nah program diatas adalah untuk mendeteksi tegangan sensor dengan ADC sekaligus menampilkannya ke LCD dan keluarannya disimpan dalam variable bernama sensore yang bertipe data unsigned char, misal jika hanya sensor paling kanan yang terkena garis maka variable sensore akan bernilai 00000001 apabila 2 sensor tengah yang terkena garis maka nilai variable sensore akan bernilai 00011000 dan lain lain. Pada program diatas kita butuh variable array barnama peka, variable tersebut menentukan kepekaan sensor kita, dan sudah harus kita set terlebih dahulu, variable Epeka merupakan variable dari EEPROM (kalo pake EEPROM) agar setelah diset variable tidak hilang. Kita juga bisa menggunakan tombol-tombol untuk mengeset variable peka, atau juga bisa dengan auto scanning (robot berputar mencari garis dan mengukur kepekaan dengan sendirinya).



Read More...